Sukses

Wejangan Miliarder Mark Cuban Buat Orang Usia 30-an Bila Ingin Sukses: Banyak Baca!

Dia menjelaskan bahwa setiap orang yang berusia di atas 30 tahun harus membaca setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta Awal tahun menjadi waktu yang tepat untuk membuat resolusi selama setahun ke depan. Bagi yang butuh referensi, Mark Cuban menyarankan kepada seseorang yang berusia 30 atau 40-an agar membiasakan diri untuk membaca demi mencapai keberhasilan.

“Seseorang yang berusia 40 tahun ke atas, bahkan 30 tahun ke atas, jika Anda tidak membaca, Anda gagal karena Anda tidak memperluas pikiran,” kata Cuban kepada Bill Maher di acara podcast “Club Random” pada Minggu seperti melansir CNBC, Rabu (4/1/2023).

Dia menjelaskan bahwa setiap orang yang berusia di atas 30 tahun harus membaca setiap hari. Jika tidak, itu sama saja dengan membatasi diri dan karier, katanya.

“Saya memberi tahu anak-anak saya ‘Seseorang yang tidak membaca hidup satu kehidupan, seseorang yang membaca kehidupan dalam jumlah yang tidak terbatas’,” lanjutnya.

Sebuah studi tahun 2016 yang dilakukan oleh para peneliti Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Yale mengungkapkan bahwa membaca 30 menit sehari dapat membantu peserta berusia 50 tahun ke atas hidup rata-rata dua tahun lebih lama daripada rekannya yang tidak membaca, terlepas dari kesehatan, kekayaan, jenis kelamin, dan pendidikan.

Cuban sendiri menjadi seorang pembaca aktif. Pada tahun 2018 dia mengatakan bahwa dia membaca 4-5 jam per hari mempelajari berita nasional dan lokal, email, dan penelitian teknologi.

Kebiasaan itu pun menurun ke anaknya. Anak perempuan Cuban yang lebih tua mengambil minatnya untuk membaca. Ketika masih muda, kedua anak Cuban akan diberi hadiah “sepatu atau apa pun yang diinginkan” setelah berhasil menyelesaikan buku bacannya, kata Cuban. Kemudian, ketika berkumpul dengan keluarga, Cuban dan keluarga bercakap-cakap tentang apa yang anaknya baca.

 

2 dari 2 halaman

Perbedaan

Akan tetapi, berbeda dengan anak laki-lakinya yang saat ini berusia 13 tahun. Sedikit berbeda dari saudara perempuan, anak laki-lakinya ini tidak gemar membaca. Jadi, Cuban khawatir ambivalensi putranya terhadap buku akan “melukainya dalam jangka panjang” - sampai dia menyadari putranya belajar dengan cara yang berbeda.

“Mereka mengonsumsi banyak informasi secara online,” kata Cuban. “Tantangannya tidak begitu banyak, apakah mereka belajar? Tantangan bagi saya adalah memahami bagaimana mereka belajar.”

Setelah memperhatikan putranya mengambil konsep bisnis, seperti margin kotor dan royalti dari menonton video YouTube dan TikTok, Cuban menyadari bahwa platform tersebut dapat bertindak sebagai alat pengasuhan anak.

″Tiktok adalah alat parental terbaik di dunia karena kecerdasan buatan berdasarkan apa yang Anda tonton,” kata Cuban di podcast tersebut. “Jadi, jika saya ingin tahu apa yang disukai anak-anak saya, saya hanya melihat feed TikTok mereka.”